Bagaimana seandainya satelit jatuh ?

Sejak berakhirnya perang dingin antara Amerika dan Rusia beberapa tahun lalu, berkembangan teknologi perang antariksa tidak terdengar kembali. Banyak sekali satelit-satelit yang telah dibuat oleh manusia. Satelit yang sudah habis masa beredarnya ini, akhirnya akan ditidak dipakai lagi. Bagaimana nasib akhirnya ?

Ada beberapa kemungkinan yang dialaminya. Antara lain adalah dibakar habis di ruang angkasa. Apabila satelit masih mempunyai tenaga, maka pihak monitor satelit dapat menghancurkan satelit yang sudah tidak berfungsi maksimal. Tempat penghancuran satelit ini dilakukan di graveyard orbits. Mungkin graveyard orbits dapat kita bayangkan mirip dengan orbit tempat sampah.

Satelit yang sudah tidak berfungsi dapat juga dijatuhkan ke bumi dengan cara di tembak. Amerika melaporkan telah menembak jatuh salelitnya dengan rudal pada tanggal 20 Februari 2008. Satelit yang penuh dengan toxic hidrazine ini jatuh ke bumi berkeping-keping. Dengan cara dibiarkan saja, satelit juga dapat jatuh ke bumi, seperti yang dialami oleh satelit Rusi Cosmos 1818 dan Cosmos 954. Dua satelit Rusia yang masih mengandung radiasi aktif ini jatuh di Canada.

Alternatif lainnya, satelit yang ingin dihancurkan dapat dikontrol untuk dibawa pulang ke bumi. Seperti satelit Hubble Space Telescope, dibawa pulang kembali setelah 18 tahun beroperasi. Sedangkan alternatif yang paling banyak adalah di bakar di atmostfir bumi. Sudah tentu puing-puing atau pengaruh radiasi akan terasa oleh penduduk bumi.

Selama ini ruang antariksa masih dikuasai oleh negara-negara maju, undang-undang yang mengatur keberadaan satelit-satelit usang pun belum ada kata sepakat. Bagi anda yang tinggal di bumi dan kejatuhan satelit, sulit untuk menuntut pihak mana yang akan menanggung biaya rumah sakit anda.


Sumber : infokomtek.om

0 komentar:



Posting Komentar