Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengajak seluruh stakeholder, pengelola gedung, pengusaha, dan masyarakat Jakarta untuk turut berpartisipasi dalam aksi global Earth Hour Jakarta 2010. Yakni melalui gerakan memadamkan lampu selama satu jam pada pukul 20.30-21.30 pada hari Sabtu, 27 Maret 2010. Tahun ini ditargetkan 400 gedung akan turut memadamkan lampu secara serentak di ibu kota. Dari aksi ini diharapkan dapat menghemat 10 persen konsumsi energi di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Earth Hour tahun 2009 yang mendapatkan respon cukup baik dari warga Jakarta dan stakeholder. Sebanyak 200 gedung mengikuti himbauan gubernur DKI untuk mematikan lampu selama satu jam pada 28 Maret 2009. Langkah ini memberikan penghematan listrik sebanyak 50 MW.
“Saya berterima kasih karena respon cukup baik tahun lalu. Saya harap tahun ini paling sedikit 400 gedung mempunyai kesadaran untuk mengurangi karbon dioksida di Jakarta,” kata Fauzi Bowo, usai pengambilan gambar iklan tentang aksi global Earth Hour pemadaman lampu selama satu jam di Taman Suropati, Jakarta, Jumat (19/3).
Namun untuk gedung-gedung pelayanan publik yang memerlukan layanan gawat darurat atau emergency, seperti rumah sakit dan puskesmas tidak akan diwajibkan mengikuti aksi ini. Sebab ia tidak ingin pelayanan gawat darurat di rumah sakit dan puskesmas menjadi terganggu.
Agar gaung aksi ini tidak hanya dilaksanakan di Jakarta, maka gubernur selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), secara resmi telah mengirimkan surat imbauan kepada gubernur di 33 Provinsi dan para walikota untuk melaksanakan hal yang sama. Sehingga diharapkan kota-kota lain di Indonesia, turut melakukan gerakan Earth Hour ini. Bahkan jika memungkinkan, daerah bisa menjadi sentral pelaksanaan pemadaman lampu.
“Tahun depan mungkin bisa di Surabaya, Medan, atau kota-kota besar lainnya. Karena memang konsumsi energi yang cukup besar di daerah urban,” ujarnya. Selain lampu lima ikon yang akan dipadamkan, sejumlah penerang jalan umum juga akan dimatikan.
Dengan adanya kesadaran tersebut, ia berharap tidak hanya pada 27 Maret 2010 terjadi penghematan energi secara serentak, melainkan dapat menimbulkan kesadaran hemat energi di waktu-waktu yang akan datang. Sebab jika bisa mengurangi 10 persen konsumsi energi di Jakarta, maka sama dengan mengurangi komsumsi listrik sebanyak 300 MW atau sama dengan mengurangi 260 ton CO2 dan menghemat Rp 210 juta untuk pengeluaran listrik.
Sumber : BeritaJakarta.com
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Earth Hour tahun 2009 yang mendapatkan respon cukup baik dari warga Jakarta dan stakeholder. Sebanyak 200 gedung mengikuti himbauan gubernur DKI untuk mematikan lampu selama satu jam pada 28 Maret 2009. Langkah ini memberikan penghematan listrik sebanyak 50 MW.
“Saya berterima kasih karena respon cukup baik tahun lalu. Saya harap tahun ini paling sedikit 400 gedung mempunyai kesadaran untuk mengurangi karbon dioksida di Jakarta,” kata Fauzi Bowo, usai pengambilan gambar iklan tentang aksi global Earth Hour pemadaman lampu selama satu jam di Taman Suropati, Jakarta, Jumat (19/3).
Namun untuk gedung-gedung pelayanan publik yang memerlukan layanan gawat darurat atau emergency, seperti rumah sakit dan puskesmas tidak akan diwajibkan mengikuti aksi ini. Sebab ia tidak ingin pelayanan gawat darurat di rumah sakit dan puskesmas menjadi terganggu.
Agar gaung aksi ini tidak hanya dilaksanakan di Jakarta, maka gubernur selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), secara resmi telah mengirimkan surat imbauan kepada gubernur di 33 Provinsi dan para walikota untuk melaksanakan hal yang sama. Sehingga diharapkan kota-kota lain di Indonesia, turut melakukan gerakan Earth Hour ini. Bahkan jika memungkinkan, daerah bisa menjadi sentral pelaksanaan pemadaman lampu.
“Tahun depan mungkin bisa di Surabaya, Medan, atau kota-kota besar lainnya. Karena memang konsumsi energi yang cukup besar di daerah urban,” ujarnya. Selain lampu lima ikon yang akan dipadamkan, sejumlah penerang jalan umum juga akan dimatikan.
Dengan adanya kesadaran tersebut, ia berharap tidak hanya pada 27 Maret 2010 terjadi penghematan energi secara serentak, melainkan dapat menimbulkan kesadaran hemat energi di waktu-waktu yang akan datang. Sebab jika bisa mengurangi 10 persen konsumsi energi di Jakarta, maka sama dengan mengurangi komsumsi listrik sebanyak 300 MW atau sama dengan mengurangi 260 ton CO2 dan menghemat Rp 210 juta untuk pengeluaran listrik.
Sumber : BeritaJakarta.com
0 komentar:
Posting Komentar