Cara Menyembuhkan Insomnia

Insomnia merupakan sebuah penyakit ganguan sulit tidur, bagi sebagian orang mungkin pernah mengalami kejadian yang tidak mengenakaan ini. Biasanya insomnia ini di derita oleh orang-orang yang sudah berusia lanjut. Studi yang di lakukan Thomson (seorang wartawan Reuters), mengatakan bahwa insomnia akan terus menyerang generasi muda yang berusia di bawah 45 tahun. Hal tersebut terlihat dari peningkatan konsumsi obat tidur oleh kalangan generasi muda sejak 1998 hingga tahun 2006.

“Insomnia, yang pada umumnya berhubungan dengan orang tua diperkirakan akan terus menghantui generasi muda,” ujar Senior Vice-Presiden sebuah unit kesehatan milik Thompson Reuters William Marder seperti dilansir Indiatimes, Studi tersebut mengungkapkan, penggunaan obat tidur di kalangan generasi muda meningkat sekitar 50 persen. Hasil lain menunjukkan, generasi muda berusia 18-24 tahun merupakan kalangan yang paling sering menggunakan obat tidur. Pada tahun 1998, jumlah peningkatan pengguna hanya berjumlah 599 pengguna per 100.000. Sedangkan pada tahun 2006, jumlah itu meningkat menjadi 1.524 per 100.000 pada tahun 2006. “Sungguh sangat memprihatinkan melihat keadaan itu, di mana anak muda yang seharusnya kuat dan sehat kini banyak yang mengalami gangguan kesehatan,” ujar seorang ahli di Kettering Hospital Sleep Disorder Center in Dayton, Ohio, Donna Arand. Menurut Arand, kesulitan tidur yang dialami generasi muda banyak disebabkan karena pola tidur di usia tersebut banyak yang terganggu karena banyaknya aktivitas di kampus atau di sekolah yang menuntut mereka untuk tidur hingga larut malam.

Secara khusus, faktor psikologis juga memegang peran utama terhadap kecenderungan insomnia ini. Hal ini disebabkan oleh ketegangan pikiran seseorang terhadap sesuatu yang kemudian mempengaruhi sistem saraf pusat (SSP) sehingga kondisi fisik senantiasa siaga. Misalnya ketika seseorang sedang memiliki problematika pelik di lingkungan kantor, maka jika ambang psikologisnya rendah akan menyebabkan fisik susah diajak kompromi untuk tidur. Di sini faktor kecemasan, ketegangan, dan ketidakpastian hidup menyebabkan gangguan insomnia.

Insomnia terjadi karena di otak bawah sadar anda terjadi kebingungan menentukan jam biologis anda. Hal ini dapat disebabkan karena saat jam tidur, anda seringkali mengaktifkan otak anda untuk berfikir. sehingga kebiasaan ini diterjemahkan oleh otak anda dengan mengubah waktu istirahatnya.
Ini bisa terjadi juga bila kita sering pindah-pindah ke negara / wilayah yang punya perbedaan waktu yang menyolok.

Dampak

Tentu saja gangguan insomnia akan memiliki dampak negatif dalam kehidupan individu yang bersangkutan. Pertama, akan mengurangi daya tahan tubuh sehingga berpeluang terhadap munculnya sejumlah penyakit. Sebab, tubuh manusia diciptakan sedemikian sempurnanya – yang secara alamiah telah diatur sebuah metabolisma fisik yang akan mempengaruhi kesehatan. Fisik dan mental seseorang akan sehat jika terdapat keteraturan antara terjaga dan tidur. Bukankah tidur juga berfungsi terhadap penataan kembali keseimbangan fisik setelah sekian lamanya terjaga dan terjadi kecapekan kerja.

Sebab dengan adanya tidur maka tubuh akan memproses untuk mengurangi asam laktat yang berfungsi terakumulasinya kecapekan. Itulah kiranya jika seseorang tidurnya normal maka ketika bangun tidur akan terasa segar kembali yang disebabkan asam laktat tersebut telah terminimalisasi. Sebaliknya jika seseorang mengalami kurang tidur maka asam laktat belum hilang secara sempurna.
Kedua, susah tidur akan berpengaruh terhadap stabilitas emosi sehingga mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini jika seseorang dalam lingkungan kerja, maka akan menurunkan tingkat motivasi, konsentrasi, ketelitian, kreativitas dan produktivitas kerjanya. Demikian juga terhadap aktivitas lainya akan mengalami gangguan misalnya dalam belajar mengajar, menyelesaikan tugas, dan interaksi sosial. Bahkan dampak insomnia ini akan memudahkan seseorang untuk menderita stres. Hal ini cukup beralasan, sebab sebagaimana dikatakan di atas bahwa insomnia hanya merupakan gejala penampakan dari luar bahwa seseorang memiliki penyakit yang harus diobati (jurnal Psychology Today, Juni 1986).

Solusi
Pada akhirnya, untuk menjawab kasus insomnia ada beberapa hal yang disarankan untuk dilakukan.

1. Penderita insomnia harus pergi ke dokter terlebih dahulu. Hal ini sangat penting untuk mendeteksi apakah yang bersangkutan memiliki gangguan penyakit fisik yang berdampak terhadap gangguan tidur. Sebab sebagaimana dikatakan di atas bahwa terdapat penyakit fisik tertentu yang menyebabkan gangguan insomnia. Jika demikian adanya maka pengobatan dilakukan dengan terapi fisik.

2. Jangan mudah menggunakan obat tidur tanpa berdasarkan anjuran dokter. Jika hal ini dilakukan maka justru insomnia akan tetap resistan. Dalam hal ini perlu diingat bahwa kalangan terapis justru senantiasa berusaha menghindari penggunaan obat-obatan. Sebab, pemakaian obat tidur acapkali hanya sebagai pereda sementara, sehingga jika habis waktu berlakunya maka yang bersangkutan akan kembali insomnia.

3. Hindari mengkonsumsi barang-barang terlarang, semacam minuman keras, narkotika, dsb. Sebab hal tersebut akan mengganggu fungsi organ tubuh dan persarafan secara normal.
lakukan makan ataupun minum secara wajar baik dari kualitas, kuantitas, ataupun waktunya. Hindari minum kopi saat menjelang jam tidur, sebab kopi mengandung unsur kofein sehingga merangsang saraf untuk sulit tidur. Hindari makan terlalu kenyang atau terlalu sedikit, karena hal tersebut akan menyebabkan perut merespons secara tidak normal.

4. Aturlah lingkungan kamar tidur secara efektif dan efisien, termasuk lampu tidur yang memenuhi syarat. Sebab kondisi lingkungan tertentu, semisal suara bising, lampu sangat terang, akan mengganggu konsentrasi tidur.

5. Miliki jadwal tidur yang reguler dan rasional. Gak usah memaksa / menargetkan harus bisa tidur saat itu, ini malah membebani pikiran anda.

6. Jangan tidur dengan kondisi kamu lapar, sehingga akan membuat kamu terbangun nantinya hanya karena ingin mencari makanan.

7. Percayakanlah saat waktu bangun kamu pada alarm jam kamu.Dengan sering melihat jam di kamar akan mempengaruhi reaksi emosi. bisa membuat tubuh merasa tertekan dan malah gak bisa tidur

8. Olah raga ringan 6 jam sebelum tidur.
Olah raga aerobik selama 20 menit dapat meningkatkan suhu dan metabolisme badan dan akan menurun kembali sekitar 6 jam kemudian. Penurunan metabolisme dan suhu badan dapat memungkinkan tidur nyenyak.

9. Jika penderita insomnia memang telah mengetahui bahwa penyebabnya adalah aneka problematika kehidupan maka selesaikan terlebih dahulu secara sempurna. Berpikirlah rasional bahwa ”sepanjang badan dikandung badan” manusia mesti memiliki problema. Hadapilah dan selesaikan permasalahan hidup secara proporsional dengan penuh usaha, sabar dan tawakkal.

10. Jika akan tidur maka lakukan niat yang kuat dan relaksasi fisik serileksnya.

11. Sebelum tidur, ingatlah untuk berdoa karena ini bisa sebagai sarana meditasi utk Anda juga.


Sources:
http://id.answers.yahoo.com/
http://www.teknologinet.com/2009/01/cara-menyembuhkan-insomnia.html

0 komentar:



Posting Komentar